Dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan, salah satu unsurnya adalah pencapaian kemandirian (swasembada) pangan yang berkelanjutan terutama untuk beras, kedelai, daging dan gula. Operasionalisasi peranan subsektor peternakan mendukung ketahanan pangan, diantaranya adalah dukungan dalam pencapaian swasembada daging dan diversifikasi komoditas perternakan.
Langkah-langkah yang dilakukan antara lain teknologi penyediaan bibit unggul, teknologi pakan, diversifikasi komoditas ternak untuk mendukung swasembada daging, dan introduksi teknologi terapan, seperti model pengembangan ternak unggul berbasis kawasan (Pengembangan Kampung Ternak: Kampung Domba Terpadu, Kambing, Kelinci, Ayam KUB dan Itik), Sistem Integrasi Tanaman Ternak (SITT) (Sapi – Sawit, Sapi - Padi, Kambing - Kakao, Domba - Karet), serta sistem Agribisnis Pengembangan Sapi Potong (SAPSP).
Badan Litbang Pertanian telah melakukan pengembangan dan penyebaran hasil penelitian teknologi peternakan seperti penyebaran itik petelur dan pedaging unggul hasil penelitian di daerah Jawa Barat, Banten, Jawa Timur dan Kalimantan Selatan. Kemudian, pengembangan domba komposit unggul di beberapa daerah di Sumatera dan Jawa, pengembangan kambing pedaging unggul di Sumatera, serta pengembangan kelinci di beberapa daerah di Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi.
Pendampingan pengembangan teknologi pakan dan tanaman pakan ternak, penanganan penyakit hewan/ternak dan penyakit ternak yang bersifat zoonosis (dapat berjangkit kepada manusia) serta melaksanakan langkah antisipatif pada penyakit-penyakit yang akan muncul pada masa mendatang juga dilakukan. Untuk mendukung hal tersebut telah dihasilkan produk yang meliputi vaksin berbagai penyakit ternak, obat hewan/ternak, biosekuriti, pelaksanaan uji cepat diagnosa penyakit hewan/ternak, koleksi berbagai mikroba penyakit dan melaksanakan surveilance. litbang