Kondisi produksi kedelai di Indonesia saat ini berdasarkan angka sementara BPS pada posisi 779.741 ton dari target yang dirancang pada tahun 2012 sebesar 1.900.000 ton. Sesuai instruksi Menteri Pertanian untuk memenuhi target produksi kedelai minimal harus mencari lahan tambahan baru 500.000 ha, dengan sasaran peningkatan indek tanam, perluasan lahan baru, pemanfaatan hutan dan perkebunan karet, sawit yang masih muda.
Hamparan kedelai di Kabupaten Langkat seluas 30.000 ha dan diantaranya ada yang di daerah perkebunan Pagar Jati Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat wilayah PTPN II Sumatera Utara. Badan Litbang Pertanian melalui kegiatan pendampingan SLPTT kedelai BPTP Sumatera Utara dan Balitkabi mendemonstrasikan display varietas unggul kedelai. Tujuannya untuk memperkenalkan varietas unggul kedelai dan teknik budidaya kedelai spesifik lokasi di bawah tegakan kelapa sawit. Teknologi yang di gelar: Varietas Anjasmoro, Argomulyo, Grobogan, Burangrang, Kaba dan Wilis, asal benih klas Benih Dasar (FS ), budidaya kedelai dengan mengolah tanah, pembuatan saluran drainase, jarak tanam 20 x 50 cm, 2-3 tanaman/lubang, pemupukan 50 kg/ha Urea, 100 kg/ha SP36, dan 75 kg/ha KCl, 2 ton pupuk kandang dan 1 ton Dolomit.
Keragaan tanaman pada kondisi temu lapang dan pendampingan SLPTT pada tanggal 17 September 2012 sekitar umur 60 hari semua varietas menunjukkan pertumbuhan tanaman yang baik dan sehat, hal ini menunjukkan bahwa semua varietas hasil Litbang Pertanian dengan teknologi budidaya spesifik lokasi sangat sesuai untuk di kembangkan di lahan perkebunan kelapa sawit. Hasil penghitungan sementara rata-rata jumlah polong per rumpun 2 tanaman per lubang dapat mencapai 155 – 170 polong, dari hasil ini dapat di prediksi hasilnya dapat mencapai lebih kurang 2 t/ha.
Temu lapang dan pembukaan pelatihan pendampingan SLPTT kedelai di Kabupaten Langkat Sumatera Utara pada tanggal 17 September 2012 diikuti sekitar 120 orang, hadir dalam pertemuan Kepala Dinas Pertanian Sumatera Utara, Pangdam dan jajarannya, Kepala Ketahanan Pangan Sumatera Utara, Kepala STPP, PT Pertani, PT SHS, Petrokimia, petani, penyuluh dan peneliti BPTP Sumatera Utara dan Prof. Dr. Marwoto dari Balitkabi Malang. Kepala BPTP Sumatera Utara Dr Ali Jamil dalam laporannya mengatakan bahwa pertemuan ini merupakan kegiatan pendampingan BPTP dalam pelaksanaan SLPTT kedelai di Kabupaten Langkat.
Budidaya kedelai di kawasan tegakan kelapa sawit perlu di perkenalkan dalam rangka perluasan areal kedelai untuk memenuhi kebutuhan kedelai. Kepala Dinas Pertanian Sumatera Utara dalam kata sambutannya dalam pembukaan pelatihan pendampingan SLPTT kedelai mengatakan, kita bisa melihat secara nyata bahwa kedelai dapat di kembangkan di bawah tegakan kelapa sawit dengan baik. Pengembangan kedelai di Sumatera Utara cukup potensial namun perlu di dukung oleh kebijakan harga yang layak dan jaminan penampungan hasil panen kedelai.
Kepala kebun Kelapa Sawit Pagar Jati mengingatkan kepada petani di persilahkan menanam kedelai di lahan sawit asal tidak mengganggu tanaman utama yakni Kelapa Sawit, selanjutnya hak dan kewajiban petani kepada Perkebunan harus di jalankan sesuai aturan atau perjanjian yang berlaku.(balitkabi)