Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (M – KRPL) yang dikembangkan Kementerian Pertanian sejak tahun 2010 lalu mendapat respon positif dari Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO). Hal ini terungkap usai Menteri Pertanian, Dr. Ir. Suswono, MMA membuka Workshop ASEAN di Bogor pada Kamis (20/9/2012).
Menurut Mentan, M-KRPL merupakan salah satu solusi mengatasi keamanan pangan nasional dengan mendorong masyarakat untuk mengembangkan tanaman pangan, peternakan dan perikanan skala kecil dengan memanfaatkan lahan pekarangan rumah. “KRPL ini merupakan terobosan dalam menghadapi perubahan iklim melalui pemanfaatan pekarangan dalam mendukung ketersediaan serta diversifikasi pangan. Bahkan FAO meminta ini (KRPL) agar difilmkan untuk digunakan sebagai modul di seluruh dunia," katanya.
Ditambahkan Mentan, selain membantu dalam penyediaan pangan bagi warga, M - KRPL juga menurunkan tingkat pengeluaran rumah tangga antara Rp 200 ribu –Rp 500 ribu per bulan. Bahkan di Maluku Utara, pengeluaran rumah tangga terpangkas hingga Rp 1,5 juta per bulan. "Diharapkan program ini juga meningkatkan konsumsi protein masyarakat Indonesia yang saat ini masih sangat rendah," katanya.
Selanjutnya dikatakan Mentan, melihat manfaat M – KRPL yang sangat besar bagi masyarakat, tahun depan Kementan menargetkan peningkatan M - KRPL menjadi 5000 desa dari saat ini yang masih satu desa untuk satu kabupaten. Untuk itu, diperlukan anggaran sekitar Rp 200 miliar yang digunakan untuk pengembangan kebun bibit desa sebesar Rp 50 juta/desa.
“Dengan adanya kebun bibit desa tersebut maka warga dapat memperoleh bibit tanaman secara cuma-cuma untuk selanjutnya dibudidayakan di pekarangan masing-masing. Sementara itu jika ketersediaan bibit dalam kebun bibit desa melebihi permintaan masyarakat sekitar maka bisa dijual keluar,” jelas Mentan. (Sekjen)