Berita Terkini

Oct 16, 2012

Penyiraman Vertikultur Sistem Irigasi Selang (SIS)


Program Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (M-KRPL) saat ini dikembangkan di berbagai wilayah Indonesia untuk mendorong tercapainya kemandirian pangan khususnya pangan keluarga. Salah satu diantaranya dengan mengusahakan tanaman sayuran di lahan pekarangan berumur pendek meliputi sawi, selada, seledri dan sayuran lainnya. Cara penanaman dapat dilakukan dengan memanfaatkan pot vertikultur, talang bertingkat maupun cara sejenis lain. 

Saat musim kering tiba, tanaman sayuran dapat tumbuh dengan baik tanpa perlu disiram air secara rutin pada pagi ataupun sore hari. Jika tanaman sayuran dalam pot jumlahnya banyak, waktu penyiraman yang cukup lama akan menyita banyak waktu. Penyiraman tanaman biasanya dengan menggunakan selang maupun ember. 

Dengan kondisi tersebut, BPTP Yogyakarta tahun 2012 menciptakan inovasi teknologi untuk penyiraman sayuran dalam pot vertikultur dan pot talang bertingkat dengan selang. Inovasi ini menggunakan selang air kecil berdiameter 0,6 cm yang ditata sedemikian rupa sehingga seluruh tanaman dapat terairi pada saat kran dibuka. Untuk pot vertikultur cukup memanfaatkan sebuah slang air untuk penyiraman. Sedangkan pot talang bertingkat memerlukan beberapa slang yang ditempatkan dibeberapa sisi/sudut agar tanaman dapat terairi.

Selang air terpasang selanjutnya dihubungkan pada paralon dan keran yang terhubung dengan bak penampung air maupun pompa air. Cara penyiraman sayuran cukup dengan memutar sebuah kran air, tanaman dalam pot vertikultur maupun pot talang bertingkat dapat terairi secara bersama-sama. Inovasi ini telah diaplikasikan di pot vertikultur maupun pot talang bertingkat yang terletak halaman kantor Kantor BPTP Yogyakarta. Dibandingkan dengan cara penyiraman sistem lama dengan menggunakan ember maupun selang dengan cara disemprotkan, inovasi ini lebih mudah, hemat tenaga dan efisien dari segi waktu. 

Untuk membuat pot vertikultur tersebut bahan yang digunakan berupa paralon diameter 16,5 cm dengan tinggi 150 cm. Paralon selanjutnya diberi lubang memutar dengan diameter 5 cm sebanyak empat buah dengan jarak antar lobang sama, jarak antar lubang atas dan bawah berjarak 10 cm atau diatur sesuai dengan kebutuhan. Dengan jarak tanam tersebut jumlah lubang yang dapat ditanami sayuran sebanyak 36 buah. (Yogya)