Berita Terkini

May 14, 2012

Perempuan Diharap jadi Agen Perubahan Lingkungan

Partisipasi perempuan di bidang penyelamatan lingkungan hidup masih rendah. Padahal dengan jumlah yang jauh lebih besar dibanding laki-laki, perempuan diharapkan mampu menjadi agen perubahan dalam bidang tersebut.

Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Linda Amalia Sari Gumelar mengemukakan hal itu saat menjadi pembicara kunci pada Seminar Nasional Peranan Perempuan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup di Solo, Senin (14/5).

Menurut Linda, jumlah perempuan saat ini sebanyak 120 juta jiwa atau 49,78% dari total penduduk Indonesia. Kalau semuanya bisa berpartisipasi dalam hal lingkungan hidup, hasilnya luar biasa.

"Sekarang ini memang terus menunjukkan peningkatan, tetapi belum cukup maksimal," tegasnya pada seminar yang diselenggarakan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Sebelas Maret (LPPM UNS) itu.

Linda menjelaskan banyak hal yang bisa dilakukan perempuan untuk menyelamatkan lingkungan. Tidak perlu muluk-muluk, cukup yang sederhana saja tetapi mampu memberikan efek besar.

Seperti dengan menerapkan konsep green ekonomi dalam kehidupan rumah tangga, menjaga kebersihan, mengelola, dan mendaur ulang sampah rumah tangga. Kemudian memanfaatkan pekarangan rumah untuk menanam berbagai jenis tanaman yang berguna untuk lingkungan hidup.

"Sekarang ini sudah ada gerakan perempuan tanam dan pelihara yang ke depan diharapkan semakin meluas," kata Linda. (FR/OL-04)