Iustarasi |
Banjir beberapa hari lalu yang melanda Probolinggo, Jawa Timur, merusak tanaman padi petani di daerah itu. Petani menderita kerugian termasuk gagal panen untuk musim tanam ini .
"Padi saya yang baru berusia satu minggu langsung hilang terbawa banjir. Kerugiannya sudah tak terbayangkan lagi," tutur Habsi, petani asal Desa Randupitu, Kecamatan Gending, Selasa (31/1/2012). Tanaman padi Habsi ditanam di lahan seluar setengah hektar.
Saat ini Habsi memilih membiarkan sawahnya terlebih dahulu. Ia berharap air segera surut. Setelah surut, Habsi harus mengolah tanahnya kembali dari awal.
Habsi mengatakan, biasanya kalau produksi normal, dari lahan setengah hektar miliknya ia bisa mendapat hasil 2-3 ton gabah kering panen.
Mardi, petani asal Desa Rondokuning Kraksaan, menambahkan, sawahnya seluas dua hektar sudah tergenang air selama dua hari.
"Untung umur tanaman padi saya sudah hampir sebulan, jadi kuat saat terkena banjir dan tidak ikut hanyut. Meski begitu, kalau terus-terusan terendam air bisa-bisa tanaman jadi busuk," katanya.
Wahid Nurrahman, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Probolinggo, mendesak pemerintah kabupaten mengatasi dampak banjir yang terjadi beberapa waktu lalu.