Berita Terkini

Oct 21, 2010

Singkong Alternative Pengganti Beras

Dari kecil kita terbiasa memakan nasi yang berasal dari beras dari tanaman padi serta mi, baik instan maupun basah, berasal dari gandum. Setelah sekian lama, mayoritas masyarakat Indonesia bergantung pada beras padi dan gandum, jumlahnya mulai sulit memenuhi jumlah masyarakat yang makin besar.

Indonesia mulai merasa perlu menggeser bahan baku makanan sehari-hari demi ketahanan pangan jangka panjang. Pemerintah pun mulai mengembangkan dan menyosialisasikan bahan baku makanan non-beras dan non-gandum melalui Warung Panganku yang berada di bawah koordinasi Kementerian Pertanian. Salah satunya beras singkong dan mi singkong.
Dalam peringatan World Food Day 2010 yang digelar di Hotel Borobudur, Kamis (21/10/2010), kampanye beras singkong dan mi singkong muncul di booth Warung Panganku. "Ini muncul sebagai salah satu alternatif bahan pangan dari nasi dan gandum. Kita mulai kembangkan di masyarakat-masyarakat daerah. Pada dasarnya, enak kok," ungkap Hanut B dari Badan Ketahanan Pangan kepada Kompas.com.

Beras singkong atau biasa disingkat dengan nama Rasi merupakan ampas hasil sampingan pembuatan tapioka. Seusai dikembangkan, Rasi kemudian menjadi makanan pokok masyarakat Cirendeu, Cimahi.

Sementara itu, mi singkong dikembangkan sebagai bahan substitusi mi yang biasa terbuat dari tepung terigu. Mi ini terbuat dari tepung kasava yang berasal dari singkong yang dikeringkan.

Menurut Hanut, Warung Panganku sudah membuktikan pengolahan mi ini menjadi berbagai kudapan padat gizi. Lagi pula, lanjutnya, mi singkong memiliki indeks glikemik (IG) yang rendah sehingga cocok untuk penderita diabetes melitus serta tidak mengandung gluten sehingga cocok untuk penderita autis. Kandungan gizi beras singkong per 100 gram terdiri dari energi: 359,0 kkal, protein: 1,4 gram, lemak: 0,9 gram, dan karbohidrat: 86,5 gram. Kandungan gizi mi singkong per 100 gram terdiri dari energi: 350,0 kkal, karbohidrat: 85 gram, protein: 0,4 gram, dan lemak: 0,9 gram.

Sumber : Kompas